Assalamualaikum sahabat seperjuangan, sahabat
seiman.. kali ini nengsih bakal share tentang akhlak kepada teman sebaya..
karena terkadang kita kerap kali menyepelekan hal yang seperti ini. Bertindak
kepada kawan seenak jidatnya saja tanpa memikirkan perasaan kawan.. yaa..
sebenarnya tugas ini adalah materi ceramah saya dalam praktek dakwah. Tapi gxda
salahnya kan saya share disini. Toh ini jga insyallah bermamfaat untuk kita
semua.
Okay sob, kamu pasti taw kana pa itu artinya
sebaya? Sebaya bisa berarti sama usianya, maka dari itu pergaulan dengan orang
sebaya sangat penting. Hampir setiap hari, dikalangan masyarakat maupun di sekolah ataupun di kampus, kita sering kali berkumpul
dengan teman sebaya yang memiliki kesamaan dengan kita dalam beberapa hal. Pada
saat kita kesulitan, merekalah orang yang tepat untuk dimintai tolong.
Manusia adalah makhluk sosial yang
selalu berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain, setiap orang memiliki
kekurangan dan kelebihan serta memerlukan bantuan orang lain. Dalam pergaulan sehari-hari kita selalu bersama
mereka, maka kita patut menghormatinya serta menghargai kedudukan mereka,
demikian pula mereka akan menghormati dan menghargai kita, cara bergaul yang
baik dengan mereka (orang sebaya) yaitu hendaknya kita turut memikirkan dan
mempedulikan persoalan dan kesulitan mereka serta turut meringankan beban
permasalahannya.
Di
antara akhlaq kepada teman atau kawan, baik teman di sekolah, di lingkungan, di kampus maupun di tempat-tempat yang
lain adalah :
a. Menghormati yang lebih tua dan menyayangi
yang lebih muda, sebagaimana sabda Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam:
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُوَقِّرْ كَبِيرَنَا وَ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا
“Tidak
termasuk golongan kami orang yang tidak memuliakan orang yang lebih tua dan
tidak menyayangi orang yang lebih muda.”(HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)
b. Bersikap ramah kepadanya, sebagaimana sabda
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam:
حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ خَمْسٌ : رَدُّ السَّلاَمِ وَ عِيَادَةُ الْمَرِيْضِ وَ اتِّبَاعُ الْجَنَائِزِ وَ إِجَابَةُ الدَّعْوَةِ وَ تَشْمِيْتُ الْعَاطِس
“Hak
seorang muslim atas muslim yang lainnya ada lima, yaitu : “Menjawab salam,
menengoknya orang yang sakit, mengiringi jenazahnya, mendatangi undangannya,
dan mendoakan “yarhamukalloh” untuk yang bersin.”(HR. Ahmad, Al-Bukhori, Muslim
dan Ibnu Maj ah)
c. Saling tolong-menolong dalam kebaikan,
sebagaimana firman Alloh ta’ala :
وَ تَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَ التَّقْوَى وَ لاَ تَعَاوَنُوْا عَلَى الإِثْمِ وَ الْعُدْوَانِ
“Saling
tolong-menolonglah di dalam kebajikan dan taqwa, dan janganlah saling
tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan.” (Qs. Al-Maidah : 2)
d. Tidak mencela atau mengolok-olok, dan tidak
memanggilnya dengan panggilan yang buruk, karena
Alloh ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا لاَ يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُوْنُوْا خَيْرًا مِنْهُمْ وَ لاَ نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ وَ لا تَلْمِزُوْا أَنْفُسَكُمْ وَ لاَ تَنَابَزُوا بِالأَلْقَابِ بِئْسَ الاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الإِيمَانِ وَ مَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُوْنَ
“Wahai
orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lainnya,
boleh jadi yang diolok-olok lebih baik daripada yang mengolok-olok, dan
janganlah kaum wanita mengolok-olok wanita yang lainnya, boleh jadi wanita yang
diolok-olok lebih baik daripada wanita yang mengolok-olok, jangan pula mencela
diri sendiri, dan janganlah memanggil dengan julukan-julukan (yang jelek),
sejelek-jelek nama adalah kefasiqan setelah iman, barangsiapa yang tidak
bertaubat mala mereka itulah orang;l-orang
yang zhalim.”(Qs. Al-Hujurot: 11)
e. Tidak menggunjing yaitu tidak menyebarkan aib
dan kekurangannya. Alloh berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَ لاَ تَجَسَّسُوْا وَ لاَ يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ وَ اتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
“Wahai
orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, karena sebagian
prasangka itu adalah dosa. Janganlah kalian saling mencari-cari kesalahan orang
lain, dan janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lainnya, apakah
salah seorang di antara kalian suka memakan bangkai saudaranya yang sudah mati
? Tentu kalian tidak menyukainya. Bertaqwalah kepada Alloh, sesungguhnya Alloh Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Hujurot : 12)
f. Tidak saling mendengki, tidak saling menipu,
tidak saling membenci dan tidak saling membelakangi, sebagaimana sabda
Rosululloh saw :
لاَ تَحَاسَدُوْا وَ لاَ تَنَاجَشُوْا وَ لاَ تَبَاغَضُوْا وَ لاَ تَدَابَرُوْا
“Janganlah
kalian saling mendengki, jangan saling menipu, jangan saling membenci dan
jangan saling membelakangi !” (HR. Ahmad dan Muslim)
g. Tidak saling menzhalimi, sebagaimana firman
Alloh dalam hadits qudsi :
يَا عِبَادِيْ إِنِّيْ حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِيْ وَ جَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلاَ تَظَالَمُوْا
“Wahai
hamba-hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan zhalim atas diri-Ku, dan
Aku pun telah menjadikannya haram di antara kalian maka janganlah kalian saling
menzhalimi !” ( HR. Muslim )
h. Tidak menyuruh berdiri seseorang untuk
kemudian dia menduduki tempat duduknya, sebagaimana sabda Rosululloh saw :
لاَ يُقِيْمُ الرَّجُلُ الرَّجُلَ مِنْ مَجْلِسِهِ فَيَجْلِسَ فِيهِ وَ لَكِنْ تَفَسَّحُوْا وَ تَوَسَّعُوْا
“Tidak
layak menyuruh orang lain berdiri dari tempat duduknya kemudian dia duduk
padanya, tetapi berlapang-lapanglah dan luaskanlah !” (HR. Ahmad dan
Muslim)
Nahh.. ini sering ya terjadi ketika kita lagi
di sekolah ataupun di kampus.. jika selama ini kita gx tau, maka setelah baca
ini jangan lagi ya sob..heee
i. Tidak boleh mendiamkan lebih dari tiga hari,
sebagaimana sabda Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam :
وَ لاَ يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ
“Tidak
halal bagi seorang muslim untuk memboikot saudaranya lebih dari tiga hari.”(HR
Ahmad, Al-Bukhori, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi)
j. Saling mengoreksi dengan semangat
persaudaraan, sebagaimana sabda Rosululloh saw :
الْمُؤْمِنُ مِرْآةُ الْمُؤْمِنِ وَ الْمُؤْمِنُ أَخُو الْمُؤْمِنِ يَكُفُّ عَلَيْهِ ضَيْعَتَهُ وَ يَحُوْطُهُ مِنْ وَرَائِه
“Seorang
mu’min adalah cermin bagi mu’min lainnya, dan seorang mu’min adalah saudara
bagi mu’min yang lainnya, dia mencegahnya dari kerugian dan menjaga
(membela)nya di belakangnya.” ( HR. Abu Dawud )
k. Tidak suka mencela dan berkata kotor atau pun
kasar, sebagaimana sabda Rosululloh saw :
لَيْسَ الْمُؤْمِنُ بِالطَّعَّانِ وَ لاَ اللَّعَّانِ وَ لاَ الْفَاحِشِ وَ لاَ الْبَذِيْءِ
“Seorang
mu’min bukanlah orang yang suka mencela, tidak suka melaknat, tidak berbuat
keji dan tidak berkata kotor.” ( HR Ahmad dan At-Tirmidzi )
l. Tidak boleh pula memutuskan hubungan
silaturrahim, karena Nabi saw bersabda :
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ
“Tidak
akan masuk syurga orang yang memutuskan hubungan silaturrahim.”(HR. Ahmad, Al-Bukhori, Muslim, Abu
Dawud dan At-Tirmidzi )
m. Tidak boleh mencuri dengar pembicaraan
mereka. Rosululloh saw bersabda :
مَنْ اسْتَمَعَ إِلَى حَدِيْثِ قَوْمٍ وَ هُمْ لَهُ كَارِهُوْنَ أَوْ يَفِرُّونَ مِنْهُ صُبَّ فِي أُذُنِهِ الآنُكُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Barangsiapa
yang berusaha mendengarkan pembicaraan orang-orang yang mereka tidak suka
(untuk didengar pihak lain) atau mereka menghindarinya niscaya akan dituangkan
timah ke dalam telinga mereka pada hari qiyamat.”(HR. Ahmad dan Al-Bukhori)
n. Mema’afkan kesalahan teman-teman, sebagaimana
firman Alloh ta’ala :
وَ جَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا فَمَنْ عَفَا وَ أَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الظَّالِمِيْنَ
“Dan
balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa
mema’afkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Alloh.
Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zhalim.”(Qs. Asy-Syuro’:40)
o. Memilih teman karib yang baik karena teman
karib atau sahabat dekat akan banyak mempengaruhi agama dan akhlak seseorang,
sebagaimana sabda Rosululloh saw :
الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِطُ
“Seseorang
berdasarkan agama teman dekatnya, maka hendaklah salah seorang di antara kalian
meneliti dengan siapa dia bergaul.” ( HR. Ahmad )
Ok.. mungkin itu ya sob di antara akhlak yang
baik kepada teman sebaya.. dan masih banyak lagi akhlak-akhlak lainya yang
sahabat bisa mencari referensinya dari baca buku ataupun Browsing internet.
Sebagai makhluk social hendaklah kita selalu bersikap baik kepada siapa saja.
Kepada teman, orang yang lebih tua, lebih muda,tetangga, kepada binatang,
kepada lingkungan, dll.. nanti tulisan tentang itu bakal nyusul yach. Do’ain
aja nengsih istiqamah buat nulis.. amiinn..
Sekian dan semoga bermamfaat.
Wassalamualaikum wr.wb
Bengkulu, 29 Maret 2017
Tidak ada komentar
Thanks udah mampir. Jangan lupa tinggalkan komentar ya. No SARA. Syukron Jazakallah..😊