Berkunjung
ke kota Lebong
(Sambil
Menyelam Minum Air)
Masjid Agung Sultan Abdullah |
Yeayyy… Alhamdulillah
sampai juga di kota Lebong meski harus terseok-seok di dalam perjalanan
(ceileehh, pdahal pake mobil tuch.wkwk). yachh.. kami berangkat ber 6 dari kota
Bengkulu sampai ke Kepahiang. Yaitu, Kak Syamsul PKPU sebagai Supir, Bang Nover
di samping beliau, lalu saya (Nengsih), Nisa, dan Mbak Deza ODOJ di kursi
bagian Tengah, terakhir Bambang kursi paling belakang. Setelah sampai
Kepahiang, kami menjemput Uni Evi (Istri bg Nover) dan anaknya, adek Ziyad.
Otomatis kami berubah posisi. Bg nover sekeluarga pindah ke Belakang dan
Bambang sendri pindah depan. Lanjut lagi
perjalanan, sampai di Curup kami bertambah satu Pasukan lagi ( kayak perang
yach? Hihii) yaitu mbx Dinda. Taraaa… jadilah kami bersempit-sempit, 4 orang di
kursi bagian tengah. Mungkin karena jalanya yang kecil dan banyak lubang serta
kursi yang sempit itu membuat salah satu pasukan alias rombongan kami yaitu
Nisa jadi mabuk dan muntah-muntah.. tapi tenangg.. di mobil sudah tersedia
kantong meids koq. Alias asoy.heehee..
Kami Brangkat hari Sabtu
tanggal 18 Maret 2017 kemarin. Ehem..
Sebenarnya gxda rencana sich mau ke Lebong. Malam itu (Jum’at malam) setelah
kami belajar tilawah sama bang Nover setelah Maghrib di Jazirah, bang Nover
bertanya kepada saya,
“Nengsih besok ada kuliah
gx?”,
“ada sich bang kegiatan prodi dari pagi sampai
sebelum Dzuhur. Kenapa Bang?”,
“Mau ngajak ke Lebong ke
Nikahanya Dhiah salah satu panitia Konser Rohingya kemaren”
“owhh.. Liat Sikon
(situasi dan kondisi) besok yo bg, InsyaAllah. Tapi idak berani janji”
Dan Alhamdulillah
Sabtunya kami masuk pada jam pertama aja yaitu Tahfidz. 2 pelatihan lainya
yaitu pelatihan B.Arab dan pelatihan
dari PWA kami izin dulu. Mumpung-mumpung ini looo.. kalo gx sekarang kapan lagi
coba bisa main-main ke Lebong mumpung ada kesempatan. Hehehee..
Jadilahh.. akhirnya
kira-kira jam setengah 11 kami Cuss..
dan kami nyampe pas Ashar di Lokasi pesta. Kalo perjalanan normal sich
cukup 4 jam-an udah nyampai lebong kalo dari Bengkulu. Tapi kami agak lama
mungkin karena kebanyakan mampir. Padahal itu udah dikebut-ngebutin sama pak
Supir.
Di awal-awal perjalanan
kami banyak bercandanya, sehingga hampir semua isi mobil menikmati perjalanan.
Apalagi bg Nover tuch.. ada-ada aja hal yang membuat kami tertawa. Tapi makin
siang, teman-teman banyak yang tidur, sementara saya sendiri gak bisa tidur,
Barangkali karena posisi duduknya kejepit dan sempiiittt… jadi, mau tak mau
harus menikmati perjalananlah.
Tujuan kami ke Lebong
sich memang untuk menghadiri undangan pesta mbx Dhiah, tapi sambil menyelam
minum air donk… sekalian aja kami jalan-jalan. Mau tau kami jalan kemana aja???
Cekidottt..
Pertama, setelah kami
Masuk pesta di menit-menit terakhir, maklum waktu kami nyampe sudah 1 jam
sebelum penutupan pesta, kami langsung melaksanakan Solat Jamak Qashar Zuhur
dan Ashar di Masjid Agung Sultan Abdullah, Lebong,. Masjid ini merupakan masjid
termegah di kota Bengkulu. Masjid ini diberi nama oleh Bupati Lebong,
H.Rosjansyah, S.IP, M.SI yang dibangun tepat berada di Samping Gedung DPRD
Lebong di jalan lintas Lebong-Bengkulu Utara. Nama Masjid ini diambil dari nama
lain Ki Karang Nio yang merupakan salah satu rajo yang berkuasa di Tanah Rejang
zaman dahulu. Masjid ini terbilang unik karena dinding Masjid dan dinding dari menara utama setinggi 45
meter serta 4 menara kecil lainya dibuat dari granit khusus. Granit tersebut
didatangkan langsung dari negeri Tiongkok, Cina. Sedangkan kubah terbuat dari Beton
Frikas yang tahan puluhan tahun. Masjid megah ini menghabiskan total dana
mencapai RP 37,9 miliar lebih. (Ket. Kepala Dinas PU Lebong, Ir Eddy Ramlan
MT), Wahhh.. lumayan gede yachh..
Masjid ini memang indah diliat
dari kejauhan maupun dari dekat. Di kelilingi oleh pepohonan yang sejuk dan
bukit-bukit yang tinggi. Pemandangan yang indaaaah sekali. Disini kita bisa
berfoto pada posisi manapun tetap indah. De depan Masjid, di tangga, di
Samping, di Teras, dan dimana aja asal jangan di Wc nya yach (Oupss). Di depan
Masjid ada Tulisan Masjid Agung Sultan Abdullah, lalu di samping Kanan, ada
bangunan yang mirip Ka’bah. Mungkin ini untuk masyarakat Lebong yang latihan
manasik haji kali yaa..
Tapi sayangnya dibagian WC
Masjid ini kurang terawatt alias kurang bersih. Awal masuk kami sempat bingung
mana yang WC cowok dan mana yang WC cewek, karena memang tidak ada tulisan
maupun petunjuknya. Kami yakin aja yang di depan itu Wc untuk cewek karena
lebih tertutup. Tapi mungkin aja sich waktu kami datang memang wc nya belum
dibersihkan. Meski begitu kami tetap bisa Wudhu dengan lancar dengan air yang
suegaarr...
Lanjut niii… setelah kami
Sholat dan ketika sedang foto bersama untuk mengabadikan moment dalam Hp, satu
lagi rombongan yang teman-temanya mbx Dhiah (kak Dedek, Mbx Tadzki, mbx Putri,
dll) datang ke Masjid itu juga. Memang kami tidak ketemu di acara pesta, karena
mereka sudah pulang duluan (karena kaminya yang kesorean nyampe pesta :-D).
Ternyata mereka tadi ke Danau Picung terlebih dahulu. So, kami pun ikutan
bertolak ke Danau Picung.
Danau ini merupakan Danau
bendungan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kab.Lebong. Lokasinya
tidak Jauh dari Masjid Agung. MasyaAllahh…Betapa Agung kebesaran Allah.. Danau
ini indah sekali. Tak kalah indahnya dengan danau Toba (padahal belum pernah ke
danau Toba, Gubrakk. Haa ), Danau ini merupakan Danau yang sudah ada sejak
zaman Kolonial Belanda yang pada waktu itu merupakan sumber air untuk memutar
kincir pengolahan emas di tambang emas di sekitar daerah Lebong Tambang.. Danau
ini dikelilingi oleh perbukitan juga yang cantik-cantik, lalu di tepian danau
ada gubuk-gubuk untuk kita bersantai ataupun beristirahat melepas penat. Ada
juga jembatan penyeberangan yang terbuat dari bambu, tentu bambunya pake kawat
donk, biar kuat. Dan disinilah kami banyak sesi foto-fotonya. Harga tiket masuk
ke Danau Picung ini hanya Rp 20 Ribu untuk satu mobil.
Dan akhirnya hari pun
semakin sore, sebenarnya masih ada lagi tempat yang ingin kami kunjungi seperti
Danau Tes, Air Putih (Air terjun dengan 2 jenis Air sekaligus yaitu air panas dan air dingin), Lobang Kaca
Mata dll.. tapi waktu sudah tidak memungkinkan lagi. Sementara kami harus
pulang lagi ke Bengkulu hari itu juga. Dan pulangnya kami mengisi perut dulu
yang udah mulai keroncongan. Kami mencari kedai Bakso di sekitar daerah
tersebut.
Jadi itulah sob, cerita
tentang perjalanan kita ke Lebong. Pelajaran yang dapat di peroleh yaitu, kita
tau betapa besar ciptaan Allah, betap Besar kemuliaanNya. Melanconglah.. dan liat betapa isi dunia yang
kita pijak ini tidak ada apa-apanya. Ini baru di sekitar Bengkulu aja. Belum
Indonesia apalagi Dunia.. semoga aja tempat wisata di kota Bengkulu ini semakin
banyak dan menarik sehingga menjadi tujuan utama wisata turis local maupun
mancanegara. Amiinnn.. dan semoga saya bisa mengelilingi kota Bengkulu,
Indonesia bahkan Dunia untuk melihat lagi betapa Luas alam Bumi yang tidak ada
bandingnya di alam akhirat. Dengan harapan semakin menambah keimanan dan
kecintaan terhadap Allah SWT. AAmiinnnnnn…
Bengkulu, 23 Maret 2017
Tidak ada komentar
Thanks udah mampir. Jangan lupa tinggalkan komentar ya. No SARA. Syukron Jazakallah..😊