Musyrifah adalah satu kata yang punya kesan tersendiri
bagiku. Satu kata yang diserap dari bahasa arab yang artinya Pembina. Namun
diposisi ini, di asrama ini, musyrifah dan Pembina memiliki tingkatan yang
berbeda. Musyrifah adalah dibawahnya Pembina. Jadi musyrifah dulu yang
bersentuhan langsung ke penghuni baru kemudian ke Pembina. Jadi otomatis kami
musyrifah yang lebih dekat dan lebih tau tentang penghuni ketimbang Pembina.
Selama hampir 3 tahun, Musyrifah dan Pembina pun sudah
beberapa kali ganti. Namun saya dan Nisa lah yang utuh bertahan dari awal
hingga sekarang.
Di periode perdana, Musyrifahnya adalah Saya, Nisa, Mbak
Roli. Pembinanya adalah Mbak Sofia
hayati (Sekarang dosen di UIN Raden Fatah Palembang), Mbak Via alias Zelvia liska
afriani (Sekarang dosen di IAIN Bengkulu), Ustadz/Abang Fauzan Zufa (Owner
Donekt. Café). Sekretarisnya pak Yuza yang humble dan perhatian dengan
kebutuhan asrama dan sering main ke asrama.
Periode kedua, mulai berubah. Mbak Sofia dan Mbak Via lolos
tes CPNS. Yang sekarang di tempat mereka kerja. Lalu Ust Fauzan digantikan sama
Bang Nover sebagai Pembina. Lalu Pak Yuza digantikan oleh Pak Nurhadi sebagai
sekretaris asrama. Mbak Lena sebagai admin yang juga bantu-bantu di Musyrifah,
menikah dan pindah ke rumah suaminya. Ikut suami. Awalnya beliau juga di
asrama. Mbak Roli juga pamit dari asrama Karena mau focus mengerjakan skripsi.
Kami pu merekrut musyrifah baru dari kalangan penghuni ini
sendiri. Mereka yang nilai baik dilihat dari berbagai aspek. Terpilihlah Nadia Parastama dan Pangestuti
sebagai Musyrifah baru. Sebegai Pembina
masuklah Mbak Himatul fadila sebagai Pembina Bahasa Inggris sekaligus Pembina
SMK Agro maritis. Oya, aku lupa menjelaskan bahwa di periode kedua ini Penghuni
yang awalnya hanya mahasiswa saja bertambah dari kalangan Siswa. Siswa
Agromaritim yang dapat beasiswa dari UMB sebagai Lab. Fakultas Pertanian.
Periode pertama semua Siswa SMK Agromaritim cewek.
Lalu memasuki periode ketiga, semua kembali berganti. Himma
yang mau resign agar focus ke tesis ikutan pamit. Diganti sama Mbak Rima. Namun
tidak nyampe sebulan, Mbak Rima ternyata diterima kerja di Palembang juga di
tenaga kesehatan. Resign Mbak Hima ditolak. Ia kembali lagi ke asrama. Lalu tidak
lama Nadia pula pamit. Ia diminta mengabdi di Pesantrennya dulu. Di Al-Hasanah
Pondok Kelapa. Lalu Nadia digantikan Oleh Yessi sebagai Musyrifah yang baru.
Dan hingga saya pun ikutan pamit setelah wisuda.
Setiap periode, punya kehebohan dan kisahnya masing-masing.
Tipe-tipe dan cara mengayomi maupun mengajar yang berbeda. Kami satu kesatuan
yang utuh dalam menjalin kerja sama. Banyak cerita dan tawanya. Rebut sudah
pasti ada. Namun sangat jarang. Karena kita maisng-masing saling mengerti.
Saling memahami. Kita sering ngobrol bareng ngomongin hal apapun. Apa unek-uneknya,
kita sampaikan. Kalau di antara musryrifah ada yang lalai, kisa saling nutupi.
Saling memahami. Ya sejauh ini semua berjalan baik-baik saja walaupun mungkin
sedikit banyak tetap ada yang ngedumel dalam hati.
Pembina yang sering traktir kita makan, lalu kita musryrifah
yang sering masak bareng, kekeluargaan kebersamaan itu benar-benar terasa antar
sesama musyrifah, Pembina, maupun penghuni. Saling mencintai satu sama lain.
Kesekian kalinya, kuucapkan terima kasih kepada semua wajah dan watak yang aku
jumpai. Terimak kasih telah memberi pelajaran yang berharga.
Tidak ada komentar
Thanks udah mampir. Jangan lupa tinggalkan komentar ya. No SARA. Syukron Jazakallah..😊