Ada Cerita Pasti Ada Hikmahnya (Thank You 2021)

 


Assalamu'alaikum semuanya... 

Udah 2022 aja ya. Dan aku baru mau nulis kisah perjalanan ini sekarang. Harusnya ini ditulis di 2021 akhir sih. Hehee.. Tapi ya kenapa baru ditulis sekarang? Karena di 2021 akhir, kami banyaakkkk banget hal yang butuh perhatian lebih dan harus diutamakan. Jadi nggak sempat nulis banyak kecuali itu pekerjaan. Selain itu juga nulis tentang perjalanan 2021 ini tidak terfikirkan olehku. Baru mau nulis karena permintaan suami. Ciee tulisan requestan. Hihiii..  Etapi, ini nggak begitu penting, kok. Boleh aja kalau kamu mau skip tulisan ini. Wkwk.. Karena sebagian kisah udah aku tulis di artikel terpisah. 

Menceritakan 2021 adalah hal yang kompleks bagiku. 2021 awal tentang kebahagiaan, 2021 akhir ya bisa dibilang hal-hal yang tidak mengenakkan. Hehee. Namun meski begitu, apapun yang terjadi dalam hidup harus kita syukuri. Itulah namanya pelangi kehidupan. 

Awal tahun yang bahagia menjadi orang tua baru

2 Februari 2020 kami menikah, kelang 2 bulan aku positif hamil. Hari-hari senantiasa dipenuhi kebahagiaan dalam menanti sang buah hati. Dan Alhamdulillah 2020 akhir tepatnya 14 Desember, yang dinanti telah hadir di tengah-tengah kami. Sang buah hati tercinta. My Baby Boy, It's Rendra Alias Birendra Iman Sakti. Tentu memasuki 2021 awal, kami disibukkan mengurus anak pertama ini. Menjadi orang tua baru yang tentunya banyak belajar hal-hal baru. 

Mengikuti setiap perkembangannya mulai dari belajar tengkurap, duduk, merangkak, berdiri tumbuh gigi, hingga sekarang ia bisa berjalan. Masyallah! Sungguh membahagiakan sekali. Berkali-kali bersyukur bahwa Allah telah menitipkan amanah besar ini kepada kami. Nikmat dan kebahagiaan tiada tara. Moga Allah selalu memberkahi rumah tangga kami. 


Abang Fariq kakinya patah digeser motor

Lalu lebaran 2021 hampir tiba, kami mudik ke kampung halamanku di Retak Mudik, Mukomuko. Musibah datang, beberapa hari sebelum lebaran, keponaanku Fariq di geser motor. Ini menyebabkan kakinya patah. Patah tebu. Lalu kami memutuskan untuk menjalani terapi urut yang di urut oleh Abak kami sendiri. Akhirnya lebaran tahun itu kami tidak ber-euforia seru, seperti jalan-jalan atau masak-masak. Hanya di rumah dan silaturahmi ke keluarga-keluarga. 

Baca juga: Hidupku dalam tekanan

Tiba saatnya kami kembali ke Kaur, semua berjalan dengan lancar. Menjalani hari-hari seperti biasa. Ada tes CPNS kami berdua ikut. Aku gagal di pemberkasan, sementara suami gagal di tes SKD. But, it's Okay, itu bukan masalah yang besar. Kita bisa coba lagi tahun depan, semoga keberuntungan ada di pihak kita. Aamiinn.. 



Suami 2 kali masuk rumah sakit


Namun sebelum ikut tes CPNS, ada beberapa hal lain yang sebenarnya ini cukup punya pengaruh di hidup kami. September itu suami mengalami sakit di anusnya. BAB berdarah, nggak bisa tidur dan nggak bisa duduk lama. Sakit Ambeien. Setelah diskusi bareng keluarga, kami memutuskan untuk operasi. Hal ini sudah aku tulis di blog. Baca disini perjuangan sembuh dari ambeien. Drama nya juga cukup rumit. Nggak langsung selesai operasi trus sembuh gitu, tapi mesti mengulang lagi ke rumah sakit karena ada luka robekan lagi di anusnya. Sangat mengkhawatirkan sekali pendarahannya pada waktu itu. 

Dan pada akhirnya, dengan penjagaan makanan yang ketat, beliau sembuh sampai sekarang. Sebulan lebih makan bubur dan pepaya untuk memperlancar BAB nya. Bersyukur, dia menjalani itu dengan baik tanpa banyak protes. Semangat buat sembuhnya kuat. 

Enet Sri meninggal

Oya, saat masih dalam masa pemulihan suami, kabar duka kembali datang. Enet (Bibi) Sri yaitu Adeknya Abak meninggal dunia. Aku dan Rendra akhirnya pulang ke Ipuh. Suami tak bisa ikut karena kesehatannya masih belum normal. 

Lalu tiba lah masanya pencalonan kepala desa. FYI, Suami nyalon kepala desa periode ini. Dan beruntungnya pula suami nggak kepilih. Hehee.. Kenapa beruntung? Yahh, mesti tak bisa dipungkiri kami telah mengalami beberapa kerugian, namun itulah rencana yang telah Tuhan tetapkan. Itulah yang terbaik buat kami. Kami telah tau dan siap dengan resiko kalah ini sejak awal. Pasti ada hikmah di balik itu semua. Tapi yang buat sedih adalah Bak mertua yang sakit beberapa minggu sebelum pemilihan Kades. Sakit pembengkakan hati. Lebih dari 2 mingguan istirahat di rumah dengan pengobatan desa. Namun belum ada perubahan. Akhirnya beliau mau dibawa ke rumah sakit (RSUD Kaur) untuk pengobatan medis. Namun sakitnya saat itu belum diketahui karena USG rusak. Karena USG rusak ini sempat pula sih viral di media sosial hingga masuk koran karena keluhan ku di facebook. Wkwk.. Lucu juga kalau ingat ini. Bisa-bisanya status curcol jadi viral. Hahah.. Tapi setidaknya segera ditanggapi oleh pihak rumah sakit. Penyebab USG rusak karena listrik yang sering mati hidup. Namun sayangnya yang ditanggapi cuma status ku itu saja. Karena pada kenyataannya, berdasar info yang ada, sampai saat ini USG nya masih belum bisa digunakan. Hmm,,, Ntahlah. Kita nggak tau dibelakangnya, kann...

Suami nyalon kades


Mari kita lupakan sejenak masalah USG sambil berdo'a segera dimudahkan proses perbaikannya. Karena tidak ada kepastian dari rumah sakit akibat kerusakan alat tersebut, kami memutuskan Bak dibawa pulang ke rumah. Lalu mengambil surat rujukan lewat jalur poli untuk ditindaklanjuti ke RS kota. Tepatnya RS. M. Yunus. Setelah pulang, Bak belum mau dibawa ke rumah sakit. Ia masih percaya obat behuluan  atau dukun (dukun disini dalam artian orang di desa yang dipercaya mampu mengetahui penyakit, penyebab, dan mampu mengobatinya).

Beberapa hari di rumah. Beliau kian kurus karena tidak mau makan. Tiap makan selalu muntah. Hingga pada suatu subuh, saat beliau diantar suami dan Mak ke WC, beliau pinsan. Hal yang wajar mengingat sudah beberapa hari beliau sakit tidak mau makan. Cuma makan sesuap-sesuap doang. Jadi beliau lemah, tidak punya energi. Apalagi jarak tempat tidur ke WC cukup jauh bagi beliau. Akhirnya kami memanggil bidan di desa sebelah agar Bak diinfus. Untuk menyalurkan obat dan makanannya lewat infus saja. 2 hari di infus akhirnya suami pergi meminta surat rujukan ke pihak rumah sakit agar di bawa ke RS di Bengkulu. Esok harinya langsung berangkat. Banyak yang mengiringi keberangkatan mereka. Disitulah mulai dada terasa sesak. Sedih terasa, begitu air mata banyak mewarnai kami di akhir 2021 ini. Yang berangkat saat itu adalah Suami, Mak, Anak (Paman) Baiti, Kejung (Kakek) Tapah, dan Anak (Paman) Mardi. Dengan menyewa mobil travel. Bak di gendong Anak Ersan saat dibawa ke mobil karena beliau memang tidak bisa bergerak banyak. 


Bak Mertua sakit

Alhamdulillah perjalanan mereka lancar. Berangkat jam 8 pagi, sekitar jam 1 siang mereka sampai Bengkulu dan langsung masuk IGD. Langsung ditangani. Beliau membutuhkan donor darah sebanyak 3 kantong dan Alhamdulillah dapat. Rabu masuk RS, nunggu darah stabil, Jum'at baru di operasi. Tepatnya sedot nanah karena pembengkakan dihatinya akibat nanah yang sudah banyak. Nanahnya kurang lebih sekitar setengah liter. Banyak ya!

10 hari beliau dirawat di RS. Akhirnya pada hari Sabtu tanggal 1 Januari 2022, beliau di bawa pulang ke rumah (Kostan Runsi, adek ipar). Melakukan rawat jalan. Jum'at minggu depan kontrol. Setelah kontrol, beliau masih belum bisa duduk sendiri. Belum mau makan nasi sehingga tidak ada energi. Akhirnya kontrol lagi minggu depannya lagi. Kita juga diminta surat rujukan kembali dari RSUD. Do'ain yaa.. Moga proses penyembuhan Bak berjalan lancar dan beliau berangsur mau mulai makan nasi bubur. 

Okay! Itulah sekelumit kisah perjalanan hidup kami selama 2021. Ternyata banyak juga yang terjadi ya 2021 ini. Banyak ujiannya yang pasti. Ambil baiknya aja teman-teman, dan semoga dapat diambil hikmah dan pelajaran disana. Dan pelajaran yang penting bagiku adalah, selalu jaga kesehatan. Baik itu kesehatan fisik, fikiran, maupun mental. Karena ketiganya saling berkaitan. 

Salam hangat..🤗


2 komentar

  1. MasyaAllah...kisah perjalanannya mbak,semoga selalu allah beri keberkaha n dan kekuatan di setiap rintangan yg silih berganti dengan kesabaran dn memetik hikmah di setiap perjalanan bahwa allah punya hadiah indah di balik cobaan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah.. Iya dx. Mkasih ya supportnya dx. 😊

      Hapus

Thanks udah mampir. Jangan lupa tinggalkan komentar ya. No SARA. Syukron Jazakallah..😊

Komunitas BRT Nerwork

Komunitas BRT Nerwork
Logo Komunitas BRT Network

Komunitas Mama Daring

Komunitas Mama Daring
Logo Mama Daring